Ini adalah Impian ku tanggal 14 November 2015 dan terhitung sejak hari ini sudah 1 tahun lebih 8 hari (22 November 2016), dan aku telah membuktikan mimpi itu ada!
Ini mimpi yang aku tulis
Nama : Fariz Ilham Rosyidi
Motto : 1/3 Keberhasilan adalah kegagalan
Cita-cita :
Masuk Perguruan Tinggi Negeri
Fakultas Ilmu Budaya
Jurusan Ilmu Sejarah
"Universitas Airlangga"
Aku ingin menjadi Juara kelas, Aku ingin menjadi yang terbaik di UNAS, Aku ingin menjadi yang terajin dan pintar. Aku lulus PTN, Aku masuk UNAIR jurusan Ilmu Sejarah, Aku Belajar disana, Aku mendapat beasiswa, Aku lulus dengan Cum Laude, Aku meneruskan S2 di UGM Jurusan Ilmu Filsafat, Aku mendapatkan Beasiswa, Aku menjadi pengajar di Pedalaman, aku ingin menjadi anak yang jujur, aku mengajari anak didik di NTT, Aku bisa Belajar di Bandung, Aku bisa belajar di UI, aku belajar di UNAIR, Aku menjadi Dosen, aku menjadi duta di UNAIR, Aku menjaga semangat di dada, aku seorang Yang sukses.
" Aku Sejarawan dari Jombang, Aku dikenal & dikenang Orang Jombang, Aku berusaha aku pasti bisa, Aku menuliskan semangat, Aku menuliskan Cita-Cita setiap hari yang kelak akan aku gapai"
Itulah mimpi yang dulu begitu terpatri, dan juga bagaimana sekarang memang benar terwujud.
alasan kenapa begitu mendamba sejarah adalah karena "CINTA", kenapa cinta? karena sedari dulu aku begitu mengagumi sejarah. terus kenapa tidak memilih jurusan favorit semisal FE,FK,FT,dkk yg notabenenya favorit?
jawabku, dengan tulus dan terang
"Apapun yang ada dihati, dan apapun yang telah dicintai, itu akan membawa muara ke mpu yang bernama keberhasilan(Sukses), jika aku sekarang di FE misalnya, aku akan merasa tersiksa meskipun itu favorit, aku sangat kurang di Matemathic dan Akuntansi, lalu apa? apakah aku harus memilih apa yang aku tidak bisa, sementara aku mempunyai macan (baca : Ilmu Sejarah) yang selama ini hidup di sangkar (Baca : hati dan pikiran) yang sewaktu-waktu bisa keluar dan mengaum jika dikeluarkan(baca kuliah)??"
Stigma (baca Cap) kebanyakan orang di Indonesia, khususnya mereka para orang tua adalah jika anak (nya) masuk ke FE/FK itu akan cerah masa depannya, atau dengan kata lain akan terjamin masa depannya, benarkah itu? memang bisa dikatakan benar, karena Indonesia sendiri adalah (termasuk) "Negara Berkembang" oleh karenanya negara ini sangat membutuhkan (sekali) tenaga-tenaga (Baca Sarjana) terapan dan profesi seperti Tekhik, Ekonomi, Farmasi dan Kedokteran. tapi itu sebenarnya juga tidak bisa dijadikan parameter, karena sebenarnya itu adalah pikiran sempit (baca lingkup nasional)
Coba menerawang keluar, khususnya di Eropa dan Amerika, kenapa disana jurusan yang favorit justru dari rumpun ilmu murni? contoh, Arkeologi, Filsafat, Antropologi dan Sejarah? terus gelar tertinggi(favorit) justru Ph.D dan M.A? kenapa? karena di negara mereka ekonomi dan kestabilan negara nya sudah maju, sedangkan kita belum, maka dari itu kenapa rumpun ilmu murni (khususnya Soshum) sangat kurang diminati di Indonesia, tapi begitu favorit di luar negeri
Maksudnya apa? Jadi, para sarjana Ilmu Murni, khususnya Soshum itu memiliki tempat (baca peluang) yang sangat besar di luar negeri, khususnya rumpun Humaniora (Fakultas Ilmu Budaya) itu akan dicari-cari di luar negeri, kenapa? karena orang luar negeri begitu kagum dengan Kebudayaan dan Nilai Historis di Indonesia, jadi bagi kalian yang akan mengambil jurusan ilmu murni yang dianggap minoritas di Indonesia, jangan berkecil hati apalagi sampai patah semangat dengan mengatakan salah jurusan! kalian punya tempat yang cukup luas di sana (baca Luar Negeri), kalian akan melihat Indonesia dengan kaca mata luar negeri (Baca Pandangan Luar Negeri), kalian akan melihat Indonesia itu betapa kayanya Khazanah Kebudayaan dan Nilai History di Indonesia, bukan cuma pandangan tentang Korupsi(Politik) dan Krisis Keuangan yang selama ini jadi berita viral di Indonesia.
Satu pesanku untuk kalian yang akan mengambil dan menggeluti Ilmu Murni , Sadarkan Indonesia dengan Budaya nya, Sadarkan Indonesia akan Sejarahnya. Kalian adalah pelopor perubahan,
dengan literasi (baca-tulis) kalian abadi, bukan sukses, karena apa? menulis itu untuk keabadian, untuk mengukir nama kalian bukan sebagai pahlawan, tapi sebagai pembenar tentang apa yang selama ini diselewengkan (baca Sejarah) di Indonesia. Modal Utama Ilmu Murni adalah literasi dan meneliti, jadikan modal itu sebagai bekal utama kalian untuk merubah hidup, bukan tentang uang dan profesi lagi (baca sukses), tapi tentang kecintaan kalian (dedikasi) akan ilmu yang kalian pilih.
"Terakhir, tanpa menyegregasi (baca Mengelompokkan), WUJUDKAN CITA-CITA KALIAN!! TULISLAH!! itu akan TERWUJUD!! Dimanapun kalian berada, berikan manfaat luas sebesar-besarnya untuk orang lain, Tuhan akan mengiringi disetiap langkah kalian"
(Penulis "FIR", Tepi Sungai kumuh Dharmahusada, Surabaya "25/11/16")
Ini mimpi yang aku tulis
Nama : Fariz Ilham Rosyidi
Motto : 1/3 Keberhasilan adalah kegagalan
Cita-cita :
Masuk Perguruan Tinggi Negeri
Fakultas Ilmu Budaya
Jurusan Ilmu Sejarah
"Universitas Airlangga"
Aku ingin menjadi Juara kelas, Aku ingin menjadi yang terbaik di UNAS, Aku ingin menjadi yang terajin dan pintar. Aku lulus PTN, Aku masuk UNAIR jurusan Ilmu Sejarah, Aku Belajar disana, Aku mendapat beasiswa, Aku lulus dengan Cum Laude, Aku meneruskan S2 di UGM Jurusan Ilmu Filsafat, Aku mendapatkan Beasiswa, Aku menjadi pengajar di Pedalaman, aku ingin menjadi anak yang jujur, aku mengajari anak didik di NTT, Aku bisa Belajar di Bandung, Aku bisa belajar di UI, aku belajar di UNAIR, Aku menjadi Dosen, aku menjadi duta di UNAIR, Aku menjaga semangat di dada, aku seorang Yang sukses.
" Aku Sejarawan dari Jombang, Aku dikenal & dikenang Orang Jombang, Aku berusaha aku pasti bisa, Aku menuliskan semangat, Aku menuliskan Cita-Cita setiap hari yang kelak akan aku gapai"
Itulah mimpi yang dulu begitu terpatri, dan juga bagaimana sekarang memang benar terwujud.
alasan kenapa begitu mendamba sejarah adalah karena "CINTA", kenapa cinta? karena sedari dulu aku begitu mengagumi sejarah. terus kenapa tidak memilih jurusan favorit semisal FE,FK,FT,dkk yg notabenenya favorit?
jawabku, dengan tulus dan terang
"Apapun yang ada dihati, dan apapun yang telah dicintai, itu akan membawa muara ke mpu yang bernama keberhasilan(Sukses), jika aku sekarang di FE misalnya, aku akan merasa tersiksa meskipun itu favorit, aku sangat kurang di Matemathic dan Akuntansi, lalu apa? apakah aku harus memilih apa yang aku tidak bisa, sementara aku mempunyai macan (baca : Ilmu Sejarah) yang selama ini hidup di sangkar (Baca : hati dan pikiran) yang sewaktu-waktu bisa keluar dan mengaum jika dikeluarkan(baca kuliah)??"
Stigma (baca Cap) kebanyakan orang di Indonesia, khususnya mereka para orang tua adalah jika anak (nya) masuk ke FE/FK itu akan cerah masa depannya, atau dengan kata lain akan terjamin masa depannya, benarkah itu? memang bisa dikatakan benar, karena Indonesia sendiri adalah (termasuk) "Negara Berkembang" oleh karenanya negara ini sangat membutuhkan (sekali) tenaga-tenaga (Baca Sarjana) terapan dan profesi seperti Tekhik, Ekonomi, Farmasi dan Kedokteran. tapi itu sebenarnya juga tidak bisa dijadikan parameter, karena sebenarnya itu adalah pikiran sempit (baca lingkup nasional)
Coba menerawang keluar, khususnya di Eropa dan Amerika, kenapa disana jurusan yang favorit justru dari rumpun ilmu murni? contoh, Arkeologi, Filsafat, Antropologi dan Sejarah? terus gelar tertinggi(favorit) justru Ph.D dan M.A? kenapa? karena di negara mereka ekonomi dan kestabilan negara nya sudah maju, sedangkan kita belum, maka dari itu kenapa rumpun ilmu murni (khususnya Soshum) sangat kurang diminati di Indonesia, tapi begitu favorit di luar negeri
Maksudnya apa? Jadi, para sarjana Ilmu Murni, khususnya Soshum itu memiliki tempat (baca peluang) yang sangat besar di luar negeri, khususnya rumpun Humaniora (Fakultas Ilmu Budaya) itu akan dicari-cari di luar negeri, kenapa? karena orang luar negeri begitu kagum dengan Kebudayaan dan Nilai Historis di Indonesia, jadi bagi kalian yang akan mengambil jurusan ilmu murni yang dianggap minoritas di Indonesia, jangan berkecil hati apalagi sampai patah semangat dengan mengatakan salah jurusan! kalian punya tempat yang cukup luas di sana (baca Luar Negeri), kalian akan melihat Indonesia dengan kaca mata luar negeri (Baca Pandangan Luar Negeri), kalian akan melihat Indonesia itu betapa kayanya Khazanah Kebudayaan dan Nilai History di Indonesia, bukan cuma pandangan tentang Korupsi(Politik) dan Krisis Keuangan yang selama ini jadi berita viral di Indonesia.
Satu pesanku untuk kalian yang akan mengambil dan menggeluti Ilmu Murni , Sadarkan Indonesia dengan Budaya nya, Sadarkan Indonesia akan Sejarahnya. Kalian adalah pelopor perubahan,
dengan literasi (baca-tulis) kalian abadi, bukan sukses, karena apa? menulis itu untuk keabadian, untuk mengukir nama kalian bukan sebagai pahlawan, tapi sebagai pembenar tentang apa yang selama ini diselewengkan (baca Sejarah) di Indonesia. Modal Utama Ilmu Murni adalah literasi dan meneliti, jadikan modal itu sebagai bekal utama kalian untuk merubah hidup, bukan tentang uang dan profesi lagi (baca sukses), tapi tentang kecintaan kalian (dedikasi) akan ilmu yang kalian pilih.
"Terakhir, tanpa menyegregasi (baca Mengelompokkan), WUJUDKAN CITA-CITA KALIAN!! TULISLAH!! itu akan TERWUJUD!! Dimanapun kalian berada, berikan manfaat luas sebesar-besarnya untuk orang lain, Tuhan akan mengiringi disetiap langkah kalian"
(Penulis "FIR", Tepi Sungai kumuh Dharmahusada, Surabaya "25/11/16")
blognya keren gan . enak di pandang mata ,, kunjungan blik ya di tunggu
BalasHapus